Takhrij Hadis
Tentang Keutamaan Baca Al-Kahfi
مَنْ قَرَأَ أَوَّلَ سُورَةِ الْكَهْفِ وَآخِرَهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا مِنْ قَدَمِهِ إِلَى رَأْسِهِ وَمَنْ قَرَأَهَا كُلَّهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا مَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ
Hadis di atas setelah dicari ditunjukkan oleh al-Mu’jam, hanya terdapat di dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal.
حَدَّثَنَا حَسَنٌ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ حَدَّثَنَا زَبَّانُ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ قَرَأَ أَوَّلَ سُورَةِ الْكَهْفِ وَآخِرَهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا مِنْ قَدَمِهِ إِلَى رَأْسِهِ وَمَنْ قَرَأَهَا كُلَّهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا مَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ
I’tibar Sanad
1. Hasan
Hasan bin Musa al-Asyaib Abu ‘Ali al-Bagdadi, beliau wafat pada tahun 209 H. Beliau meriwayatkan hadis dari Syu’bah Sufyan, Ibnu Luhai’ah dan lainnya. Hadis-hadisnya diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal, Ahmad bin Munai’, Abu Khaisamah dan lainnya. Para kritikus hadis yang di antaranya berpendapat bahwa, menurut Ibnu Hajar, Ibnu Ma’in, Ibn Sa’'Abd ar-Rahman dia siqah, Abu Hatim, Shalih bin Muhammad dan Ibn Kharas bahwa dia shaduq.
2. Ibnu Lahi’ah
Nama lengkapnya 'Abd Allah bin Luhai’ah bin ‘Uqbah bin Far’an bin Rabi’ah bin Sauban al-Hadhrami Abu 'Abd ar-Rahman al-Mishri al-Faqih al-Qadhi. Beliau wafat pada tahun 174. Beliau meriwayatkan hadis dari sl-A’raj, Abi az-Zubair, Ja’far bin Rabi’ah dan lainnya. Hadis-hadisnya diriwayatkan oleh as-Sauri, Syu’bah, Ibn Wahb dan lainnya. Para kritikus hadis yang di antaranya berpendapat bahwa dia tergolong siqah.
3. Zabban
Nama lengkapnya Zabban bin Fa’id al-Mishri Abu Jawin al-Humrawi, wafat pada tahun 155 H. Beliau meriwayatkan hadis dari Sahal bin Mu’'Abd ar-Rahman dan Sa’id bin Majid. Hadis-hadisnya diriwayatkan oleh Ibnu Luhai’ah, al-Lais, Ayyub dan lainnya. Para kritikus hadis mengatakan bahwa dia tergolong munkar dan dha’if al-hadis.
4. Sahal bin Mu’ad
Nama lengkapnya Sahal bin Mu’ad bin Anas al-Jahani Syami, tahun wafatnya tidak diketahui. Beliau meriwayatkan hadis dari Bapaknya. Hadis-hadisnya diriwayatkan oleh Zabban bin Fa’id, Yazid bin Abi Habib dan lainnya. Dia tergolong munkar dan dha’if al-hadis.
5. Abihi (Mu’ad bin Anas)
Nama lengkapnya Mu’'Abd ar-Rahman bin Anas al-Jahani al-Anshari. Beliau seorang sahabat nabi saw. Hadis-hadisnya diriwayatkan oleh anaknya (Sahal).
Pembahasan Tentang Sanad Hadis
Dari silsilah yang terdapat di dalam jalur sanad di atas jika ditinjau dari segi persambungan sanad tergolong muttashil, walaupun yang bentuk periwayatan tidak secara tahdis seluruhnya, karena kalau di lihat dari komposisi usia dan tempat semuanya muttashil. Adapun bila dilihat dari segi keadilan dan kedhabitan sanagat berfariasi, ada yang siqah (Ibnu Lahi’ah), shaduq (Hasan) dan munkar atau dha’if al-hadis (Zabban dan sahal).
Oleh karena itu, sanad hadis di atas karena terdapat perawi yang tergolong munkar dan dha’if, untuk sanad hadis diatas dinilai dha’if jiddan.
No comments:
Post a Comment
Mohon Diisi Dengan Kritik dan Saran Yang Membagun